KEGIATAN DAN PELAYANAN

Sabtu, 22 Februari 2014

KESOMBONGAN TERSELUBUNG

Saat saya menulis artikel ini, awalnya saya hanya merenungkan arti kata "sombong", mungkin "sombong" sendiri masih bersaudara dengan angkuh dan congkak, mudah tersinggung dan ipar-iparnya...awalnya saya mengkoreksi diri saya sendiri, masih adakah kesombongan dalam diri saya yang tidak terlihat secara kasat mata oleh orang lain? ternyata mau saya akui secara jujur atau tidak saya masih "Sombong" baik dari tutur kata saya, cara berprilaku dan bahkan mungkin cara berpikir saya...untuk itu saya harus sungguh-sungguh "BERTOBAT!" Menurut saya ada begitu banyak cara orang untuk sombong, meyombongkan harta sendiri sampai harta orang lain, menyombongkan pangkat dan pendidikan, menyombongkan penampilan fisik dan intelektualitasnya, menyombongkan keluarga atau saudara yang kaya atau berpangkat,pejabat, menyombongkan kerohanian dan pelayanannya dst..berlaku sinis kepada orang lain... dan mungkin masih ada 1001 cara orang dalam upaya menyombongkan dirinya...Semua itu dilakukan dengan maksud, agar orang lain menghormatinya, menunjukkan siapa dirinya dimata orang lain dan mendapatkan pengakuan,..Dalam Alkitab sendiri sangat banyak memuat dan menjelaskan mengenai kata "Sombong", congkak , tinggi hati, angkuh dst contonya seperti dalam Yak 4:6, 1 Ptr 5:5 dst,yang jelas "Sombong" adalah salah satu sifat dasar Iblis! intinya Allah menentang orang yang congkak dan mengasihani atau mengasihi orang yang rendah hati...yang lebih parah dari semua itu adalah "KESOMBONGAN TERSELUBUNG", Jenis kesombongan ini tidak terlihat secara kasat mata, bahkan di Luar kelihatan orang ini sangat sederhana dan rendah hati...bagaimana mungkin? bagaimana bisa? jawabanya tentu saja bisa, karena orang yang memiliki kesombongan terselebung ibarat merendahkan diri di atas Gunung puncak Jayawijaya! dan orang ini adalah orang paling munafik! saat iya mengakui kepandaian orang lain, kekayaan orang lain, kelebihan orang lain dst...semua hanya sebatas bibir saja, dan tidak tulus...bahkan pada saat bersamaan ia memuji tapi hatinya mengatakan "kalau begitu saja aku juga bisa!" padahal ia tidak bisa! Parah bukan? Oleh sebab itu marilah kita renungkan apakah kita masih menjadi salah satu dari orang yang "Sombong, atau Sombong terselubung?" jika ia mari kita bertobat bersama-sama, agar apa yang kita kerjakan di ladang Tuhan dan buah pekerjaan kita tidak "masam" kemudian pada akhirnya kita sendiri ditolak oleh Bapa kita di Sorga...Amin!

0 komentar:

Posting Komentar